Rabu, 09 Maret 2016

Mengaji

Sebenarnya malu untuk menulis ini. Tapi tekad untuk selalu ingin menjadi manusia yang lebih baik menaklukan rasa malu itu sendiri.

Yap, sesungguh nya diri ini tidak dapat membaca ayat ayat indah yang terdapat di pedoman hidup umat Islam yaitu Al-Qur'an. Iya, aku tidak bisa mengaji. Hapalan huruf hijaiyah saja aku masih terbata-bata, seingat ku dulu aku hanya tamat Iqro 3 pada mengaji di TPA dulu.

Dahulu, aku seperti anak2 lainnya yang pagi hari sekolah dan sore hari mengaji di TPA. Setiap sore dalam 5 hari seminggu selalu pamit pada ibu ku untuk pergi mengaji. Yang kebetulan juga salah satu guru mengaji di TPA tersebut adalah kakak kandung ku sendiri, teteh Aryani.

Namun, begitu aneh lah masa kanak2 ku dahulu, yang hanya di pikiran ku bermain dan bermain. Rasanya membosan kan belajar mengaji di TPA tersebut. Jadilah diriku yang selalu bercanda saat guru menerangkan atau kabur ke kantin menghabiskan uang saku dari ibu saat setoran hapalan.

Kini usia ku 20 tahun. Secara prilaku dan tampilan aku sudah jauh meninggal kan masa kanak2. Setidaknya aku tahu kewajiban ku sebagai muslimah dari banyak buku2 islami yang aku baca. Tapi malam ini, penyesalan menghantui. Aku memutuskan untuk bercerita ke Ibu yang ingin sekali belajar mengaji lagi. Ibu yang memang tahu kenakalan anak nya dalam belajar mengaji dulu dan memarahi ku atas kenakalan ku yang malas mengaji. Bahkan menyindir keras saat aku memutuskan berhijab 3 tahun lalu "jilbab an bisa, ngaji sih gak tau". Malam ini ku lihat wajah nya cerah saat aku melontarkan kalimat itu. " tidak ada kata terlambat untuk belajar. Insya Allah selalu ada jalan kalo sudah niat" kata2 inilah yang akan aku selalu ingat dan jadi penyemangat ku selalu.

Inilah faktor terbesar ku saat ingin sekali bisa melantunkan ayat suci, aku ingin menjadi penolong bagi ke dua orang tua ku kelak yang suatu saat sudah tidak ada di dunia ini lagi. Aku ingin dan ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi. Aku ingin selalu berkumpul dengan orang2 soleh. Aku ingin selalu jadi manfaat ke banyak orang. Dan yang terakhir aku ingin sepertu kata2 di media sosial kini, jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Tentu aku ingin ber jodoh dengan seseorang yang sangat memahami ilmu agama Islam dan kami masuk ke surga-Nya bersama.. Hehehe

Bismillahhirahmanirrahim ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar